{[['']]}
Variasi Warna : Bening, Kuning, Coklat, Biru, Merah, Hitam
Kadar Transparasi : Transparant, Translusan, Opak.
Kilap Polis : Kilap-Intan, Index Bias : 2,417-2,419
Kadar Keras : 10. Berat Jenis : 3,47 - 3.55
Formula Kimia : C, Sistem Kristal : Isometerik
Wilayah Penghasil : Afrika Selatan, India, Australia, Brazil dan lain-lain.
Aura Batu : Menjernihkan jiwa dan pikiran ; membawa rasa aman dan kearifan.
Relefasi profesi : Praktisi Bidang Keuangan, Perbankan, Perpajakan, Jasa dan Wirausaha
Intan dianggap sebagai primadoannya batu permata bukan hanya karena kekerasan dan keindahanya, tetapi juga karena hampir semua raja dan ratu di seluruh dunia ini menghiasi mahkota mereka dengan intan. jadi wajar saja kalo banyak wanita yang suka menghias diri dengan batu permata ini seolah sebagai lambang keunguulan jati diri mereka. Intan juga merupakan simbol kesucian dan kesetiaan sehingga lazim dipakai sebagai cincin perkawinan, sementara yang berwarna hitam sering dipercaya sebagai jimat pelindung keselamatan. Dia juga dianggap sebagai lambang keabadian seperti tercermin pada motto para pedagang intan yang menyatakan bahwa "Diamond is Forever".Boleh juga, sebab memang tidak ada benda alam lain di muka bumi ini yang mampu menggores inta kecuali intan itu sendiri.
Warna intan bisa beragam, namun yang paling disukai dipasaran adalah yang berwarna putih-bening, sementara warna merah dan biru tua adalah yang paling langka sehingga selalu menjadi incaran para kolektor kelas atas. Sepotong intan dari jenis ini yang berukuran lebih dari 1 carat bisa dipatok dengan harga diatas US$ 10,000.00 per caratnya. Tak usah heran kalo harga intan bisa begitu mahal sebab, selain faktor keras, indah dan langkanya, untuk memperolehnyapun diperlukan teknologi serta biaya yang sangat tinggi pula. Coba bayangkan, bahkan di pertambangan di De Beers, Afrika Selatan, yang konon tanahnya "penuh dengan intan" itu, mereka masih harus menggempur, mengangkut dan memproses tidak kurang dari 10 ton material batu kimberlit untuk bisa menghasilkan satu karat intan yang berkualitas pantas. Jelas ini bukan pekerjaan yang sederhana serta melibatkan sejumlah besar dana.
Intan terbesar yang pernah ditemukan berasal dari Afrika Selatan dengan bobot 3.016 carat. Setelah dibelah dan diasah intan raksasa itu menghasilkan 105 potong intan asahan ; salah satunya yang berbobot 530,2 carat (The Cullinan I) sampai sekarang masih tercatat sebagai pemegang rekor Intan Asahan Terbesar di dunia, dan kini di simpan di Menara London sebagai salah satu batu permata terindah milik kerajaan Inggris. Di Indonesia sendiri Intan terbesar yang pernah ditemukan (pada tahun 1965) adalah intan "Trisakti", yang kabarnya berwarna merah, dan berbobot 166 carat. Sayang keberadaan intan kebanggan bangsa Indonesia tersebut sampai saat ini masih diliputi misteri. Andai bisa ditemukan kebali dan dipamerkan, pasti banyak pecinta batu permata yang bersedia mengantri untuk sekedar bisa melihat dan mengaguminya.
Warna intan bisa beragam, namun yang paling disukai dipasaran adalah yang berwarna putih-bening, sementara warna merah dan biru tua adalah yang paling langka sehingga selalu menjadi incaran para kolektor kelas atas. Sepotong intan dari jenis ini yang berukuran lebih dari 1 carat bisa dipatok dengan harga diatas US$ 10,000.00 per caratnya. Tak usah heran kalo harga intan bisa begitu mahal sebab, selain faktor keras, indah dan langkanya, untuk memperolehnyapun diperlukan teknologi serta biaya yang sangat tinggi pula. Coba bayangkan, bahkan di pertambangan di De Beers, Afrika Selatan, yang konon tanahnya "penuh dengan intan" itu, mereka masih harus menggempur, mengangkut dan memproses tidak kurang dari 10 ton material batu kimberlit untuk bisa menghasilkan satu karat intan yang berkualitas pantas. Jelas ini bukan pekerjaan yang sederhana serta melibatkan sejumlah besar dana.
Intan terbesar yang pernah ditemukan berasal dari Afrika Selatan dengan bobot 3.016 carat. Setelah dibelah dan diasah intan raksasa itu menghasilkan 105 potong intan asahan ; salah satunya yang berbobot 530,2 carat (The Cullinan I) sampai sekarang masih tercatat sebagai pemegang rekor Intan Asahan Terbesar di dunia, dan kini di simpan di Menara London sebagai salah satu batu permata terindah milik kerajaan Inggris. Di Indonesia sendiri Intan terbesar yang pernah ditemukan (pada tahun 1965) adalah intan "Trisakti", yang kabarnya berwarna merah, dan berbobot 166 carat. Sayang keberadaan intan kebanggan bangsa Indonesia tersebut sampai saat ini masih diliputi misteri. Andai bisa ditemukan kebali dan dipamerkan, pasti banyak pecinta batu permata yang bersedia mengantri untuk sekedar bisa melihat dan mengaguminya.
Sumber :
Fakta Fenomena dan Pesona Batu Permata, oleh Bapak Slamet Rahardjo. UP Sinar Ratna, Surakarta.
Posting Komentar